Jumat, 03 Februari 2012

FISIOLOGI



JANTUNG

*PENGERTIAN JANTUNG
            Jantung  adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Gambar diatas adalah jantung dan bagian bagian jantung

*PERMUKAAN JANTUNG
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).

*STRUKTUR INTERNAL JANTUNG
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara seramb kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

*CARA KERJA JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.













BAB 3
PEMBAHASAN

*FUNGSI JANTUNG SEBAGAI POMPA
Pada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup.Pada saat itu jantung dapat bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar ke seluruh tubuh .Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan  di dalam rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan.Perbedaan ini menyebabkan darah mengalir dari rongga yang tekanannya lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
·         FUNGSI ATRIUM SEBAGAI POMPA
          Dalam keadaan normal darah mengalir terus dari vena vena besar ke dalam atrium.Kira2 70% aliran ini langsung mengalir dari atrium ke ventrikel walaupun atrium belum berkontraksi.Kemudian kontraksi atrium mengadakan pengisian tambahan 30% karena atrium berfungsi hanya sebagai pompa primer yang meningkatkan keefektifan ventrikel.Jantung terus dapat bekerja dengan sangat memuaskan dalam keadaan istirahat normal. 
·         FUNGSI VENTRIKEL SEBGAI POMPA
a.      PENGISIAN VENTRIKEL
Selama sistole ventrikel, sejumlah darah tertimbun dalam atrium karena katup atrium dalam ventrikel tertutp.Tepat setelah sistolik berakhir tekanan ventrikel turun kembali sampai ketekanan diastolik yang rendah.Tekanan pada atrium tinggi dengan segera mendorong katup antara atrium dan ventrikel membuka dan memungkinkan darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel.Ini dinamakan periode pengisian cepat ventrikel.
Periode pengisian berlangsung kira2 1/3 pertama diastolik. Setengah diastotik darad sedikit mengalir kepantrikel ini adalah darah yang terus masuk kedalam anrtium dari vena vena dan berjalan melalui antrium langsung ke pantrikel.
b. PENGOSONGAN VENTRIKEL SELAMA SISTOLE
Bila proses sistole mulai, tekanan pentrikiel bergerak dengan cepat yang menyebabkaan kutup atruim dan  vantrikel menutup yang  diperlukan penambahan oksigen -0.3 detik bagi ventrikel untuk meningkatkan tekanan yang cukup untuk mendorong kutup seminilunris ( aourta dan pulmunaris )  melawan tekanan dalam auorta dan areti pulmunaris. Selama preode ini terjadi kontraksi pada pentrikel tetapai tiadak terjadi pengosongan preode ini di namankan estemik
c. PERIODE  EJEKSI
Bila tekanan vantrikel kiri meningkat sedik diatas 80mm Hg tekanan pentrikel kanan pentrikel sekarsedilit diatas 80mm Hg. Tekanan yang mendorong  membuka kutup similunaris segera darah mulai di keluarkan dari pentrikel . 60% terjadi pengosongan selama seperempat pertama sistol sebagian besar 40% sisanya dikeluarkan selama 2/4 berikutmnya,  ¾ sistole ini dinamakn periode ejeksi
d. PERIODE  DIASTOLE
Selama ¼  terakhik, pentrikel hampir tidak ada aliran darah dari venrikel yng masuk ke arteri besar walaupun otot ventrikel tetap berkontraksi.
e. .PERIODE RELAKSASI ISOMETRIK(ISOVOLEMIK)
Pada akhir sistole relaksasi ventrikel mulai dengan tiba tiba,  mungkin tekanan dalam ventrikel turun dengan cepat.Peningkatan dalam tekanan arteri besar tiba tiba mendorong darah kembali kearah ventrikel menimbulkan bunyi penutupan kutup aorta dan pulmonal dengan keras selama 0.3-0.6 detik.Selanjutnya otot ventrikel relaksasi dan tekanan dalam ventrikel turun dengan cepat kembali ke tekanan diastole yang sangat rendah, kemudian katup atrium dan ventrikel membuka mengawali siklus pompa ventrikel yang baru.
VOLUME AKHIR DIASTOLE DAN SISTOLE
Selama diastole, pengisian ventrikel dalam keadaan normal meningkatkan volume setiap ventrikel sekitar 120-130 ml.Volume ini dinamakan volume akhir diastolik.Pada waktu ventrikel kosong selama sistole, volume berkurang kira kira 70 ml, dinamakn isi kuncup.Volume yang tersisa dalam tiap tiap ventrikel skitar 50-60 ml, dinamakn volume akhir sistolik.

*TEKANAN DARAH
Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
*setelah mngetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:
Tekanan Darah
Sistolik (angka pertama)
Diastolik (angka kedua)
Darah rendah atau hipotensi
Di bawah 90
Di bawah 60
Normal
90 – 120
60 – 80
Pre-hipertensi
120 – 140
80 – 90
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1)
140 – 160
90 – 100
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya)
Di atas 160
Di atas 100

TEKANAN DARAH ARTERI
            Kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah ubah pada setiap siklus jantung.Pada saat ventrikel kiri memaksa darah ke arah aorta, tekanan naik sampai puncak yang disebut teknan sistolik.Pada waktu diastole tekanan turun sampai mencapai titik terendah yang disebut teknan diastole.
MENGUKUR TEKANAN DARAH ARTERI
            Dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut sfigmomanometer dan stetoskop yang dilakukan pada arteri brakialis dilekuk siku yang bisa teraba dengan jelas.Bunyi jantung dapat diketahui dengan mendengarkan pukulan pada arteri brakialis, tempat bunyi pertama sebagai tekanan anatara sistole dan distole.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERTHANKAN TEKANAN DARAH
2.      Viskositas (kekentalan)darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar dalam aliran darah .
3.      Elastisitas dinding aliran darah.Didalam arteri tekanan lebih besar daripada dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastis daripada vena.
4.      Tahanan tepi.Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalm sirkulasi darah besar yang berada dalm arterial.Turunnya tekanan mengakibatkna denyut pada kapiler dan vena tidak teraba.
KECEPATAN ALIRAN DARAH
Kecepatan aliran darah bergatung pada ukuran palung dari pembuluh darah  darah dalam aorta gerak cepat, dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat diketahui ketika darah Kembali pembuluh vena yang lebih besar dekat dengan jantung.
Faktor lain yang membantu alirn darah ke jantung  gerakan otot kerangka mengeluarkan tekanan di atas vena, gearakan yang dihasilakan pemanasan dengan naik turunnya diapragma sebagian pompa, isapan ikeluarkan oleh atrium yang kososong sewaktu diastole menarik darah dari vena, dan tekanan darah arterial mendorong darah maju.
Selisih antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg maka tekanan nadi sama dengan 40 mmHg. Tekanan darah umumnya tidak selalu tetap, berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan kesehatan. Tekanan nadi juga akan berubah selaras dengan perubahan tekanan darah seseorang.
Perubahan tekanan nadi dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia dan penyakit arteriosklerosis. Pada keadaan arterioklerosis, elastisitas pembuluh darah berkurang dan bahkan menghilang sama sekali, sehingga tekanan nadi meningkat.
TEKANAN DARAH DAN PENGENDALIANNYA
Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya dorong yang mengalirkan darah didalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga terbentuk aliran darah yang menetap.
Jantung bekerja sebagai pemompa darah dapat memindahkan darah dari pembuluh vena ke pembuluh arteri. Pada sistem sirkulasi tertutup, aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan relaksasi sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Pada perekaman tekanan didalam sistem arteri, saat itu tamoak kenaikan tekanan arteri sampai pada puncaknya sekitar 120 mmHg, tekanan ini disebut tekanan sistole. Kenaikan ini menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga tekanan didalamnya turun sedikit.
Pada saat diastole ventrikel, tekanan aorta cenderung menurun sampai dengan 80 mmHg. Tekanan ini dalam pemeriksaan disebut dengan tekanan distolik. Dengan adanya perubahan pada siklus jantung inilah yang menyebabkan terjadinya aliran darah didalam sistem sirkulasi tertutup pada tubuh manusia.
Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah :
1.      sistem saraf yang terdiri dari pusat-pusat yang terdapat dibatang otak, misalnya pusat vasomotor dan diluar susunan saraf pusat misalnya baroreseptor dan sistemik.
2.      sistem humoral atau kimia yang berlangsung lokal atau sistemik, misalnya renin-angiotensin, vasopresin, epinefrin, asetilkolin, serotinin, adenosin dan kalsium, magnesium, hidrogen, kalium dan sebagainya.
3.      sistem hemodinamik lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik bagian luar dan dalam sistem vaskuler.
PUSAT VASOMOTOR
Pusat pengendalian tekanan darah yang terdapat pada dua pertiga proksimal medula oblongata dan sepertiga distal pons. Pusat vasomotor ini bertanggung jawab atas vasokontriksi pembuluh darah dan patan frekuensi denyut jantung dan selalu berdenyut otomatis karena sel-selnya memiliki potensial istirahat yang labil dan implus atau rangsangan terjadi dikirim melalui jalur saraf medula spinalis dan melalui saraf simpatis menuju ke organ yang dipeliharanya seperti jantung dan pembuluh darah.
Pusat vasokontriksi terdapat secara bilateral pada duapertiga vroksimal medula oblongata dan sepertiga distal pons. Sedanggkan dibagian medial dan distal medula oblongata terdapat pusat vasodilator (inhibitor) yang mampu menghambat implus vasokonstriktor dan efeknya menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Kedua pusat tersebut mempengaruhi kontraktilitas miokardium, isi akhir diastolik dan pacu jantung, di lain pihak mampu memelihara tahanan perifer total agar tetap berada dalam  batas- batas normal.
REFLEKS VASKULER MELALUI PUSAT VASOMOTOR
Serabut saraf averen yang menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor (rangsangan ujung saraf) arteri dan komereseptor (rangsangan zat kimia) aorta dan karotis dari korteks serebri terutama daerah limbik yang melewati hipotalamus dan mesensefalon dari aferen vagus paru-paru yang berasal dari rangsangan reseptor nyeri kulit atau visera. Rangsangan pada pusat vasomotor dapat terjadi secara langsung seperti penurunan kadar oksigen darah dan peningkatan karbon dioksida darah karena berbagai rangsangan pusat vasomotor.
PRESORESEPTOR DAN KEMORESEPTOR
Aktivitas pusat vasomotor yang otomatis dapat dihambat oleh adanya rangsangan yang datang dari presoreseptor dan kemoreseptor dan mekanisme yang berbeda. Rangsangan yang dikirim oleh presoresptor (ujung saraf yang peka terhadap rangsangan motorik) menyebabkan aktivitas vasokontriktor dan kardioakselator sehingga umpan balik yang dikirim kepusat vasomotor dapat bersifat negatif atau positif. Di dalam pembuluh darah, reseptor tekanan tersebut terdapat dalam lapisan adventisia sedangkan pada sinus karotikus dan aortikus reseptor tersebut baru terangsang bila terdapat kenaikan tekanan darah.
Komereseptor terdapat di sinus karotikus dan baru terangsang bila terdapat perubahan kimia darah, seperti rendahnya kadar oksigen plasma, meningkatnnya ion hidrogen, dan menurunnya pH plasma darah, atau meningkatnya karbon dioksida.
HIPOTALAMUS
Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler. Rangsangan pada hipotalamus anterior menyebabkan penurunan tekanan darah dan bradikardia, sedangkan rangsangan pada hipotalamus posterior dapat meningkatkan tekanan darah dan takikardia.
Hipotalamus dapat mengatur keseimbangan suhu tubuh dengan memengaruhi pembuluh darah kulit, pendinginan kulit, atau hipotalamus dapat menimbulkan vasokontraksi pembuluh darah kulit. Sedangkan pemanasan dapat menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah kulit untuk meningkatkan pelepasan panas.
SEREBRUM
Daerah korteks serebri, khususnya perangsangan area motorik, dapat memengaruhi tekanan darah berupa penurunan respon preson, sedangkan vasodilatasi dan respons depresor meningkat.
RESEPTOR NYERI
Rasa nyeri dapat merangsang area presor dan depresor pusat vasomotor bergantung pada intensitas dan lokasi simulus. Rasa nyeri yang hebat dan lama dapat pula menimbulkan vasodilatasi dan penurunan kesadaran (pingsan).
REFLEKS PULMONAL
Inflasi paru akan menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah arteri. Sebaliknya kolaps paru akan menimbulkan vasokontriksi sistemik.
SISTEM HUMORAL (KIMIA)
Pengaturan tekanan darah dapat terjadi dengan memengaruhi faktor yang menjadi komponen tekanan darah seperti curah jantung dengan segala faktor yang memengaruhinya dan tekanan perifer total dengan segala faktor yang  memengaruhi. Pengendalian tekanan darah secara humoral atau cairan kimia adalah pengendalian tekanan darah yang diperankan oleh bahan seperti hormon antara lain : vasopresin, kartikosteroid, renin-angiotensin, epinefrin, norepinefrin, bradikinin, serotinin, dan ion-ion yang terdapat di dalam cairan tubuh misalnya bahan elektrolit lokal (ion kalsium) yang memiliki kemampuan rangsangan vasokontriksi arteriola.
Ion kalsium dan magnesium jika terdapat kelebihan kadarnya di dalam cairan tubuh akan menimbulkan vasodilatasi arteriola. Ion ini dapat menghambat mekanisme kontraksi otot polos arteriola. Adapun ion natrium dan asam dapat menyebabkan vasodilatasi arteriola melalui mekanisme tidak langsung dengan meningkatkan nilai osmolaritas cairan tubuh. Secara umum bahan kimia yang memengaruhi tekanan darah pada sistem tahanan perifer total seperti bradikinin, histamin, serotinin, menyebabkan pertambahan radius pada penampang pembuluh darah arteriola. Sedangkan angiotensin, prostaglandin, dan vasopresin menyebabkan pengurangan radius arteriola. Tetapi bahan seperti epinefrin, norepinefrin, angiotensin, vasopresin, kalsium dan kalium dapat memengaruhi tekanan darah melalui efek pada jantung ataupun pembuluh darah.
PERANAN RENIN-ANGIOTENSIN
Pengendalian tekanan darah secara lambat menggantikan posisi refleks saraf yang telah gagal menunaikan fungsinya dalam pengendalian tekanan darah secara cepat.Proses ini berintegrasi dengan fungsi-fungsi organ yang terkait seperti kardiovaskuler dan ginjal, fungsi hormon yang lain seperti aldosteron pada saraf simpatis.
Pengendalian tekanan darah dilakukan oleh renin-angiotensin, diawali dengan diskresinya bahan renin oleh glomerular.Sel yang terdapat dinding arteriola aferen yang mengadakan enyaan dengan makla densa(penebalan tubulus kontrotus)bersentuhan dengan arterial aferen sebelum masuk kedalam glomerolus dinding tubulus distalis.
SISTEM HEMODINAMIK
Pengaturan tekanan darah lebih cenderung diperankan oleh perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik baik intravaskuler maupun ekstravaskuler.Peran utama dilakukan oleh kadar natrium yang secara langsung memengaruhi nilai osmotik cairan sehingga akan memengaruhi proses sekresi aldosteron atau hormon antidiuretik dan selanjutnya hormon tersebut akan memengaruhi volume darah dan tekanan darah.
Perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik tersebut juga memengaruhi tekanan darah.Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu mempertahankan tekanan darah dalam batasadan hidrostatik tersebut juga memengaruhi tekanan darah.Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu mempertahankan tekanan darah dalam batas-batas normal.Sistem hemodinamik dalam mengatur vtekanan darah diperankan oleh adanya perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik, baik intravaskuler maupun ekstravaskuler.Peran utama kadar natrium secara langsung memengaruhi nilai osmotik cairan, sehingga memengaruhi proses sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik.Selanjutnya kedua hormon ini akan memengaruhi volume darah dan tekanan darah.
*DENYUT ARTERI(NADI)
          Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar jantung.Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat, misalnya arteri radialis disbelah depan pergelangan tangan, arteri temporalis diatas tulang temporal, atau arteri dorsalis pedis dibelokan mata kaki.
            Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda beda, dipengaruhi penghidupan, pekerjaan, makanan, umur, dan emosi.Irama dan denyut sesuai dengan siklus jantung.Kalau jumlah denyut ada 70, berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.
Kecepatan normal denyut nadi (jumlah debaran setiap menit)
·         pada bayi yang baru lahir =140
·         selama tahun pertama       =120
·         selama tahun kedua          =110
·         pada umur 5 tahun            =96-100
·         pada umur 10 tahun          =80-90
·         pada orang dewasa            =60-80
Kecepatan gelombang nadi lebih tinggi daripada kecepatan gelombang darah.Kecepatan ini bergantung pada distensibilitas pembuluh darah.Secara rasio ketebalan pembuluh darah dan radius, semakin tebal dan kaku semakin kecil radius akan semakin tinggi gelombang nadi.
ANALISIS GELOMBANG NADI
Dengan  palpasi pada arteri dapat dinilai gelombang nadi untuk menilai fungsi sistem kardiovaskuler.Kualitas gelombang nadi dapat dinilai antara lain :
1.      Frekuensi gelombang nadi(denyut nadi), dalam keadaan normal sama dengan frekuensi denyut jantung.Pada keadaan tertentu atau penyakit dapat terjadi adanya selisih antara frekuensi denyut jantung dan denyut nadi.
2.      Irama denyut nadi dapat teratur atau tidak, tidak teratur pada keadaan normal terjadi pada aritmia respiratori(irama jantung normal)
3.      Amplitudo, kuat atau lemahnya denyut nadi bergantung pada besar isi sekuncup, jumlah darah yang mengalir selama diastolik, dan elastisitas dinding pembuluh nadi besar.
4.      Ketajaman gelombang, pendek atau panjangnya gelombang berhubungan dengan kekuatan denyut nadi.Pada waktu denyut nadi kuat biasanya diikuti perubahan tekanan yang tajam.Sedangkan denyut nadi yang lemah diikuti dengan perubahan tekanan yang kecil dan lebar(panjang).
Tekanan darah arteri dipengaruhi oleh kerja jantung, tekanan perifer, kekenyalan dinding pembuluh darah, kekentalan darah, dan jumlah darah yang bersirkulasi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar