JANTUNG
*PENGERTIAN JANTUNG
Jantung adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Gambar diatas adalah jantung dan bagian
bagian jantung
*PERMUKAAN JANTUNG
Ukuran jantung manusia kurang lebih
sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot
tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri.Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru,
namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada
diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan
lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ
dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.Jantung dijaga
di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang
merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk
dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di
antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
*STRUKTUR INTERNAL JANTUNG
Secara internal, jantung dipisahkan oleh
sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua
pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri
dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan
bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik
kanan & kiri.Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik
karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke
atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki
pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di
masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi
kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara seramb kiri dan bilik kiri disebut katup
mitralis atau katup berdaun dua.
*CARA KERJA JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.Darah
dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap
oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.Darah yang
kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.Darah dalam serambi kiri akan didorong
menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
BAB 3
PEMBAHASAN
Pada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara
berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan
tertutup.Pada saat itu jantung dapat bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah
dapat beredar ke seluruh tubuh .Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan
tekanan di dalam rongga jantung sehingga
terdapat perbedaan tekanan.Perbedaan ini menyebabkan darah mengalir dari rongga
yang tekanannya lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
·
FUNGSI
ATRIUM SEBAGAI POMPA
Dalam keadaan
normal darah mengalir terus dari vena vena besar ke dalam atrium.Kira2 70%
aliran ini langsung mengalir dari atrium ke ventrikel walaupun atrium belum
berkontraksi.Kemudian kontraksi atrium mengadakan pengisian tambahan 30% karena
atrium berfungsi hanya sebagai pompa primer yang meningkatkan keefektifan
ventrikel.Jantung terus dapat bekerja dengan sangat memuaskan dalam keadaan
istirahat normal.
·
FUNGSI
VENTRIKEL SEBGAI POMPA
a.
PENGISIAN VENTRIKEL
Selama sistole ventrikel, sejumlah darah tertimbun dalam
atrium karena katup atrium dalam ventrikel tertutp.Tepat setelah sistolik
berakhir tekanan ventrikel turun kembali sampai ketekanan diastolik yang rendah.Tekanan
pada atrium tinggi dengan segera mendorong katup antara atrium dan ventrikel
membuka dan memungkinkan darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel.Ini
dinamakan periode pengisian cepat ventrikel.
Periode pengisian berlangsung kira2 1/3 pertama diastolik. Setengah
diastotik darad sedikit mengalir kepantrikel ini adalah darah yang terus masuk
kedalam anrtium dari vena vena dan berjalan melalui antrium langsung ke
pantrikel.
b. PENGOSONGAN
VENTRIKEL SELAMA SISTOLE
Bila proses sistole mulai, tekanan pentrikiel bergerak dengan
cepat yang menyebabkaan kutup atruim dan
vantrikel menutup yang diperlukan
penambahan oksigen -0.3 detik bagi ventrikel untuk meningkatkan tekanan yang
cukup untuk mendorong kutup seminilunris ( aourta dan pulmunaris ) melawan tekanan dalam auorta dan areti
pulmunaris. Selama preode ini terjadi kontraksi pada pentrikel tetapai tiadak
terjadi pengosongan preode ini di namankan estemik
c. PERIODE EJEKSI
Bila tekanan vantrikel kiri meningkat sedik diatas 80mm Hg
tekanan pentrikel kanan pentrikel sekarsedilit diatas 80mm Hg. Tekanan yang
mendorong membuka kutup similunaris
segera darah mulai di keluarkan dari pentrikel . 60% terjadi pengosongan selama
seperempat pertama sistol sebagian besar 40% sisanya dikeluarkan selama 2/4
berikutmnya, ¾ sistole ini dinamakn
periode ejeksi
d. PERIODE DIASTOLE
Selama ¼ terakhik,
pentrikel hampir tidak ada aliran darah dari venrikel yng masuk ke arteri besar
walaupun otot ventrikel tetap berkontraksi.
e. .PERIODE
RELAKSASI ISOMETRIK(ISOVOLEMIK)
Pada akhir sistole relaksasi ventrikel mulai dengan tiba
tiba, mungkin tekanan dalam ventrikel
turun dengan cepat.Peningkatan dalam tekanan arteri besar tiba tiba mendorong
darah kembali kearah ventrikel menimbulkan bunyi penutupan kutup aorta dan
pulmonal dengan keras selama 0.3-0.6 detik.Selanjutnya otot ventrikel relaksasi
dan tekanan dalam ventrikel turun dengan cepat kembali ke tekanan diastole yang
sangat rendah, kemudian katup atrium dan ventrikel membuka mengawali siklus
pompa ventrikel yang baru.
VOLUME AKHIR DIASTOLE
DAN SISTOLE
Selama diastole, pengisian ventrikel dalam keadaan normal
meningkatkan volume setiap ventrikel sekitar 120-130 ml.Volume ini dinamakan
volume akhir diastolik.Pada waktu ventrikel kosong selama sistole, volume
berkurang kira kira 70 ml, dinamakn isi kuncup.Volume yang tersisa dalam tiap
tiap ventrikel skitar 50-60 ml, dinamakn volume akhir sistolik.
*TEKANAN DARAH
Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang
akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah
140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri
akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan
disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut
tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
*setelah
mngetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda
termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah
berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan
diastolik:
Tekanan Darah
|
Sistolik (angka pertama)
|
Diastolik (angka kedua)
|
Darah rendah atau hipotensi
|
Di bawah 90
|
Di bawah 60
|
|
90 – 120
|
60 – 80
|
Pre-hipertensi
|
120 – 140
|
80 – 90
|
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1)
|
140 – 160
|
90 – 100
|
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 /
berbahaya)
|
Di atas 160
|
Di atas 100
|
TEKANAN DARAH ARTERI
Kekuatan tekanan darah ke dinding
pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah ubah pada
setiap siklus jantung.Pada saat ventrikel kiri memaksa darah ke arah aorta,
tekanan naik sampai puncak yang disebut teknan sistolik.Pada waktu diastole
tekanan turun sampai mencapai titik terendah yang disebut teknan diastole.
MENGUKUR TEKANAN DARAH ARTERI
Dapat
dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut sfigmomanometer dan stetoskop
yang dilakukan pada arteri brakialis dilekuk siku yang bisa teraba dengan
jelas.Bunyi jantung dapat diketahui dengan mendengarkan pukulan pada arteri
brakialis, tempat bunyi pertama sebagai tekanan anatara sistole dan distole.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPERTHANKAN TEKANAN DARAH
1. Kekuatan
jantung memompa darah, membuat teknan yang dilakukan jantung sehingga darah
bisa beredar keseluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi kejantung.
2. Viskositas
(kekentalan)darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang
beredar dalam aliran darah .
3. Elastisitas
dinding aliran darah.Didalam arteri tekanan lebih besar daripada dalam vena
sebab otot yang membungkus arteri lebih elastis daripada vena.
4. Tahanan
tepi.Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalm
sirkulasi darah besar yang berada dalm arterial.Turunnya tekanan mengakibatkna
denyut pada kapiler dan vena tidak teraba.
KECEPATAN ALIRAN DARAH
Kecepatan aliran darah bergatung pada ukuran palung dari
pembuluh darah darah dalam aorta gerak
cepat, dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan
dapat diketahui ketika darah Kembali pembuluh vena yang lebih besar dekat
dengan jantung.
Faktor lain yang membantu alirn darah ke jantung gerakan otot kerangka mengeluarkan tekanan di
atas vena, gearakan yang dihasilakan pemanasan dengan naik turunnya diapragma
sebagian pompa, isapan ikeluarkan oleh atrium yang kososong sewaktu diastole
menarik darah dari vena, dan tekanan darah arterial mendorong darah maju.
Selisih antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan
nadi. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg maka
tekanan nadi sama dengan 40 mmHg. Tekanan darah umumnya tidak selalu tetap,
berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan kesehatan. Tekanan nadi juga
akan berubah selaras dengan perubahan tekanan darah seseorang.
Perubahan tekanan nadi dipengaruhi oleh faktor yang
mempengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia dan penyakit
arteriosklerosis. Pada keadaan arterioklerosis, elastisitas pembuluh darah
berkurang dan bahkan menghilang sama sekali, sehingga tekanan nadi meningkat.
TEKANAN DARAH DAN PENGENDALIANNYA
Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan
selalu diperlukan untuk daya dorong yang mengalirkan darah didalam arteri,
arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga terbentuk aliran darah yang
menetap.
Jantung bekerja sebagai pemompa darah dapat memindahkan darah
dari pembuluh vena ke pembuluh arteri. Pada sistem sirkulasi tertutup, aktivitas
pompa jantung berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan relaksasi
sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Pada
perekaman tekanan didalam sistem arteri, saat itu tamoak kenaikan tekanan
arteri sampai pada puncaknya sekitar 120 mmHg, tekanan ini disebut tekanan
sistole. Kenaikan ini menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga tekanan
didalamnya turun sedikit.
Pada saat diastole ventrikel, tekanan aorta cenderung menurun
sampai dengan 80 mmHg. Tekanan ini dalam pemeriksaan disebut dengan tekanan
distolik. Dengan adanya perubahan pada siklus jantung inilah yang menyebabkan
terjadinya aliran darah didalam sistem sirkulasi tertutup pada tubuh manusia.
Pusat
pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah :
1. sistem
saraf yang terdiri dari pusat-pusat yang terdapat dibatang otak, misalnya pusat
vasomotor dan diluar susunan saraf pusat misalnya baroreseptor dan sistemik.
2. sistem
humoral atau kimia yang berlangsung lokal atau sistemik, misalnya
renin-angiotensin, vasopresin, epinefrin, asetilkolin, serotinin, adenosin dan
kalsium, magnesium, hidrogen, kalium dan sebagainya.
3. sistem
hemodinamik lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler,
perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik bagian luar dan dalam sistem
vaskuler.
PUSAT VASOMOTOR
Pusat pengendalian tekanan darah yang terdapat pada dua
pertiga proksimal medula oblongata dan sepertiga distal pons. Pusat vasomotor
ini bertanggung jawab atas vasokontriksi pembuluh darah dan patan frekuensi
denyut jantung dan selalu berdenyut otomatis karena sel-selnya memiliki
potensial istirahat yang labil dan implus atau rangsangan terjadi dikirim
melalui jalur saraf medula spinalis dan melalui saraf simpatis menuju ke organ
yang dipeliharanya seperti jantung dan pembuluh darah.
Pusat vasokontriksi terdapat secara bilateral pada duapertiga
vroksimal medula oblongata dan sepertiga distal pons. Sedanggkan dibagian
medial dan distal medula oblongata terdapat pusat vasodilator (inhibitor) yang
mampu menghambat implus vasokonstriktor dan efeknya menyebabkan dilatasi
pembuluh darah. Kedua pusat tersebut mempengaruhi kontraktilitas miokardium,
isi akhir diastolik dan pacu jantung, di lain pihak mampu memelihara tahanan
perifer total agar tetap berada dalam
batas- batas normal.
REFLEKS VASKULER MELALUI PUSAT VASOMOTOR
Serabut saraf averen yang menuju pusat vasomotor berasal dari
baroreseptor (rangsangan ujung saraf) arteri dan komereseptor (rangsangan zat
kimia) aorta dan karotis dari korteks serebri terutama daerah limbik yang
melewati hipotalamus dan mesensefalon dari aferen vagus paru-paru yang berasal
dari rangsangan reseptor nyeri kulit atau visera. Rangsangan pada pusat
vasomotor dapat terjadi secara langsung seperti penurunan kadar oksigen darah
dan peningkatan karbon dioksida darah karena berbagai rangsangan pusat
vasomotor.
PRESORESEPTOR DAN KEMORESEPTOR
Aktivitas pusat vasomotor yang otomatis dapat dihambat oleh
adanya rangsangan yang datang dari presoreseptor dan kemoreseptor dan mekanisme
yang berbeda. Rangsangan yang dikirim oleh presoresptor (ujung saraf yang peka
terhadap rangsangan motorik) menyebabkan aktivitas vasokontriktor dan
kardioakselator sehingga umpan balik yang dikirim kepusat vasomotor dapat
bersifat negatif atau positif. Di dalam pembuluh darah, reseptor tekanan
tersebut terdapat dalam lapisan adventisia sedangkan pada sinus karotikus dan
aortikus reseptor tersebut baru terangsang bila terdapat kenaikan tekanan
darah.
Komereseptor terdapat di sinus karotikus dan baru terangsang
bila terdapat perubahan kimia darah, seperti rendahnya kadar oksigen plasma,
meningkatnnya ion hidrogen, dan menurunnya pH plasma darah, atau meningkatnya
karbon dioksida.
HIPOTALAMUS
Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang
berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler. Rangsangan pada hipotalamus
anterior menyebabkan penurunan tekanan darah dan bradikardia, sedangkan
rangsangan pada hipotalamus posterior dapat meningkatkan tekanan darah dan
takikardia.
Hipotalamus dapat mengatur keseimbangan suhu tubuh dengan
memengaruhi pembuluh darah kulit, pendinginan kulit, atau hipotalamus dapat
menimbulkan vasokontraksi pembuluh darah kulit. Sedangkan pemanasan dapat
menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah kulit untuk meningkatkan pelepasan
panas.
SEREBRUM
Daerah korteks serebri, khususnya perangsangan area motorik,
dapat memengaruhi tekanan darah berupa penurunan respon preson, sedangkan
vasodilatasi dan respons depresor meningkat.
RESEPTOR NYERI
Rasa nyeri dapat merangsang area presor dan depresor pusat
vasomotor bergantung pada intensitas dan lokasi simulus. Rasa nyeri yang hebat
dan lama dapat pula menimbulkan vasodilatasi dan penurunan kesadaran (pingsan).
REFLEKS PULMONAL
Inflasi paru akan menimbulkan vasodilatasi sistemik dan
penurunan tekanan darah arteri. Sebaliknya kolaps paru akan menimbulkan
vasokontriksi sistemik.
SISTEM HUMORAL (KIMIA)
Pengaturan tekanan darah dapat terjadi dengan memengaruhi
faktor yang menjadi komponen tekanan darah seperti curah jantung dengan segala
faktor yang memengaruhinya dan tekanan perifer total dengan segala faktor
yang memengaruhi. Pengendalian tekanan
darah secara humoral atau cairan kimia adalah pengendalian tekanan darah yang
diperankan oleh bahan seperti hormon antara lain : vasopresin, kartikosteroid,
renin-angiotensin, epinefrin, norepinefrin, bradikinin, serotinin, dan ion-ion
yang terdapat di dalam cairan tubuh misalnya bahan elektrolit lokal (ion
kalsium) yang memiliki kemampuan rangsangan vasokontriksi arteriola.
Ion kalsium dan magnesium jika terdapat kelebihan kadarnya di
dalam cairan tubuh akan menimbulkan vasodilatasi arteriola. Ion ini dapat
menghambat mekanisme kontraksi otot polos arteriola. Adapun ion natrium dan
asam dapat menyebabkan vasodilatasi arteriola melalui mekanisme tidak langsung
dengan meningkatkan nilai osmolaritas cairan tubuh. Secara umum bahan kimia
yang memengaruhi tekanan darah pada sistem tahanan perifer total seperti
bradikinin, histamin, serotinin, menyebabkan pertambahan radius pada penampang
pembuluh darah arteriola. Sedangkan angiotensin, prostaglandin, dan vasopresin
menyebabkan pengurangan radius arteriola. Tetapi bahan seperti epinefrin,
norepinefrin, angiotensin, vasopresin, kalsium dan kalium dapat memengaruhi
tekanan darah melalui efek pada jantung ataupun pembuluh darah.
PERANAN RENIN-ANGIOTENSIN
Pengendalian tekanan darah secara lambat menggantikan posisi
refleks saraf yang telah gagal menunaikan fungsinya dalam pengendalian tekanan
darah secara cepat.Proses ini berintegrasi dengan fungsi-fungsi organ yang
terkait seperti kardiovaskuler dan ginjal, fungsi hormon yang lain seperti aldosteron
pada saraf simpatis.
Pengendalian tekanan darah dilakukan oleh renin-angiotensin,
diawali dengan diskresinya bahan renin oleh glomerular.Sel yang terdapat
dinding arteriola aferen yang mengadakan enyaan dengan makla densa(penebalan
tubulus kontrotus)bersentuhan dengan arterial aferen sebelum masuk kedalam
glomerolus dinding tubulus distalis.
SISTEM HEMODINAMIK
Pengaturan tekanan darah lebih cenderung diperankan oleh
perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik baik intravaskuler maupun
ekstravaskuler.Peran utama dilakukan oleh kadar natrium yang secara langsung
memengaruhi nilai osmotik cairan sehingga akan memengaruhi proses sekresi
aldosteron atau hormon antidiuretik dan selanjutnya hormon tersebut akan
memengaruhi volume darah dan tekanan darah.
Perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik tersebut juga
memengaruhi tekanan darah.Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu
tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu
mempertahankan tekanan darah dalam batasadan hidrostatik tersebut juga
memengaruhi tekanan darah.Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu
tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu
mempertahankan tekanan darah dalam batas-batas normal.Sistem hemodinamik dalam
mengatur vtekanan darah diperankan oleh adanya perubahan tekanan osmotik dan
tekanan hidrostatik, baik intravaskuler maupun ekstravaskuler.Peran utama kadar
natrium secara langsung memengaruhi nilai osmotik cairan, sehingga memengaruhi
proses sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik.Selanjutnya kedua hormon ini
akan memengaruhi volume darah dan tekanan darah.
*DENYUT ARTERI(NADI)
Denyut
nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa
keluar jantung.Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan
arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari
aorta ke arteri yang merambat lebih cepat, misalnya arteri radialis disbelah
depan pergelangan tangan, arteri temporalis diatas tulang temporal, atau arteri
dorsalis pedis dibelokan mata kaki.
Kecepatan denyut jantung dalam
keadaan sehat berbeda beda, dipengaruhi penghidupan, pekerjaan, makanan, umur,
dan emosi.Irama dan denyut sesuai dengan siklus jantung.Kalau jumlah denyut ada
70, berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.
Kecepatan
normal denyut nadi (jumlah debaran setiap menit)
·
pada bayi yang baru lahir =140
·
selama tahun pertama =120
·
selama tahun kedua =110
·
pada umur 5 tahun =96-100
·
pada umur 10 tahun =80-90
·
pada orang dewasa =60-80
Kecepatan gelombang nadi lebih tinggi daripada kecepatan
gelombang darah.Kecepatan ini bergantung pada distensibilitas pembuluh
darah.Secara rasio ketebalan pembuluh darah dan radius, semakin tebal dan kaku
semakin kecil radius akan semakin tinggi gelombang nadi.
ANALISIS GELOMBANG NADI
Dengan palpasi pada
arteri dapat dinilai gelombang nadi untuk menilai fungsi sistem
kardiovaskuler.Kualitas gelombang nadi dapat dinilai antara lain :
1. Frekuensi
gelombang nadi(denyut nadi), dalam keadaan normal sama dengan frekuensi denyut
jantung.Pada keadaan tertentu atau penyakit dapat terjadi adanya selisih antara
frekuensi denyut jantung dan denyut nadi.
2. Irama
denyut nadi dapat teratur atau tidak, tidak teratur pada keadaan normal terjadi
pada aritmia respiratori(irama jantung normal)
3. Amplitudo,
kuat atau lemahnya denyut nadi bergantung pada besar isi sekuncup, jumlah darah
yang mengalir selama diastolik, dan elastisitas dinding pembuluh nadi besar.
4. Ketajaman
gelombang, pendek atau panjangnya gelombang berhubungan dengan kekuatan denyut
nadi.Pada waktu denyut nadi kuat biasanya diikuti perubahan tekanan yang
tajam.Sedangkan denyut nadi yang lemah diikuti dengan perubahan tekanan yang
kecil dan lebar(panjang).
Tekanan darah arteri dipengaruhi oleh kerja jantung, tekanan
perifer, kekenyalan dinding pembuluh darah, kekentalan darah, dan jumlah darah
yang bersirkulasi.